Masih ada Orang Baik di Jakarta
Siang
hari aku berjalan menyusuri jalan Jendral Sudirman Jakarta Pusat. Aku berjalan
kaki cukup jauh dari stasiun kereta api Sudirman, turun menyusuri jalan
setapak. Melewati Bundaran HI, melangkah sendiri. Hanya mengikuti langkah kaki
sembari perhatikan sekitar. Aku bergegas mengabadikan moment yang kulihat siang
itu. Masih banyak yang lainnya sebelum aku sampai Taman Menteng. Siang itu aku
berniat mengunjungi Taman Menteng. Aku hanya mengamati, dan mengabadikan moment
apapun yang ada di depan mataku sambil membaca buku favoritku, novel ber genre
sastra/sejarah. Aku membaca salah satu koleksiku berjudul “Mangir”. tepat pukul 14.00 aku merasa aku harus
meninggalkan tempat ini.
Sekembalinya dari sana, udara cukup
menyengat, aku merasa harus mencari ojek/taksi. Salah satu ojek yang lagi nge
trend saat ini. Sebut saja Grab Bike. “Pak, ke Plaza Indonesia ya” ujarku.
Sopir ojek dengan sigap memberiku helm. Cukup jauh melewati jalan memutar. Tarif
yang berlaku seharusnya yang kutahu sekitar Rp 15.000-Rp 20.000. Sesampainya di
depan Plaza Indonesia aku tersadar aku tidak membawa uang pecahan Rp 20.000.
Dompetku hanya berisi pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000. “Udah Mbak bawa aja gakpapa”
Kata Bapak Paruh Baya sopir Grab Bike. Aku masih bersikeras untuk menukar uang yang
kumiliki itu dengan uang pecahan dengan menanyakan kepada orang-orang di
sekitarku. Namun Bapak itu tetap menolak. “Tidak usah Mbak gakapapa kok saya
ikhlas” begitu jawaban Bapak itu. Saya hanya bisa berterimakasih dan minta
maaf. Terima kasih Pak, semoga kebaikan anda terbalaskan dan rejeki anda
dilancarkan. Masih ada orang baik di Jakarta.
Komentar
Posting Komentar